TAFSIR

Tafsir Surah Lukman 13


Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Lukman yang disebut oleh surah ini adalah Lukman al- Hakim, yang terkenal dengan kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya.
Banyak pendapat mengenai siapa Lukman al-Hakim. Ada yang mengatakan bahwa ia berasal dari Nuba. Ada juga yang menyebutkan dari Etiopia. Pendapat lain mengatakan ia berasal dari Mesir Selatan yang berkulit hitam. Ada juga yang mengatakan ia seorang Ibrani. Hampir semua menceritakan riwayatnya sepakat bahwa Lukman bukan seorang Nabi. Kesimpulan lain yang dapat diambil dari riwayat-riwayat yang menyebutkanya adalah bahwa ia bukan orang Arab. Ia adalah seorang yang bijak.
Kata ( ىعظه ) ya`izhuhu terambil dari kata ( وعظ )wa`zh yaitu nasihat menyangkut berbagai kebajikan dengan cara yang menyentuh hati. Ada juga yang mengartikannya sebagai ucapan yang mengandung peringatan dan ancaman. Penyebutan kata ini sesudah kata dia berkata untuk memberi gambaran tentang bagaimana perkataan itu beliau sampaikan, yakni tidak membentak, tetapi penuh kasih sayang. Kata ini juga mengisyaratkan bahwa nasihat itu dilakukan dari saat kesaat, sebagaimana dipahami dari bentuk kata kerja masa kini dan datang pada kata ( ىعظه ) ya`izhuhu.
Sementara ulama yang memahami kata ( وعظ ) wa`zh dalam arti ucapan yang mengandung peringatan dan ancaman, berpendapat bahwa kata tersebut mengisyaratkan bahwa anak Lukman itu adalah seorang musyrik, sehingga sang ayah yang menyandang hikmah itu terus menerus menasehatinya sampai akhirnya sang anak mengakui Tauhid.
Kata ( بنيٌ ) bunnayya adalah patron yang menggambarkan kemungilan. Asalnya adalah ( إبني ) ibny, dari kata ( إبن ) ibn yakni anak lelaki. Pemungilan tersebut menisyaratkan kasih sayang. Dari sini kita dapat berkata bahwa ayat diatas memberi isyarat bahwa mendidik hendaknya didasari oleh rasa kasih sayang terhadap peserta didik.
Lukman memulai nasehatnya dengan menekankan perlunya menghindari syirik/ mempersekutukan Allah. Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Tuhan. Bahwa redaksi pesanya berbentuk larangan, jangan mempersekutukan Allah untuk menekan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang baik. Memang At-takhliyah muqaddamun ala at-tahliyah (menyingkirkan keburukan lebih utama daripada menyandang perhiasan)
Kesimpulan dari uraian diatas adalah bahwasanya fungsi ayah yaitu memberi pelajaran kepada anak-anaknya dan menunjuki mereka kepada kebenaran dan menjauhkan mereka dari kebinasaan. Disini Allah menjelaskan beberapa perintah yang harus dilakukan oleh anak dalam berbakti kepada orang tua, dan kewajiban mereka.




Sumber: Shihab, M.Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati