TAFSIR

Tafsir Surat Al-Fatihah ayat 7

“ (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Dalam kitab tafsir Al Qur’anul majid An-Nur menjelaskan. Bahwa, disini di dilukiskan orang-orang yang telah diberi nikmat (jalan para mukmin, para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan shalihin), supaya kita mengambil pelajaran dengan memperhatikan permasalahan mereka. Ayat ini juga memberi pesan kepada kita mempelajari sejarah umat terdahulu dengan seluas-luasnya dan memahami rahasia kemajuan dan sebab kejatuhan mereka untuk meneladani mana yang baik dan menjauhi yang buruk. Tuhan memerintahkan kita untuk mengikuti jalan orang-orang terdahulu, karena agama Allah ádalah satu.
Sedang dalam kitab tafsir Al-Mishbah. Dijelaskan bahwa, Kata ni’mah/nikmat yang dimaksud oleh ayat terakhir al-Fatihah ini adalah nikmat yang paling bernilai yang tanpa nikmat ini, nikmat-nikmat lainnya tidak akan mempunyai nilai yang berarti, bahkan dapat menjadi niqmah yakni bencana. Nikmat tersebut adalah ”nikmat memperoleh hidayah Allah serta ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya”, yakni nikmat Islam dan penyerahan diri kepada-Nya. Mereka yang taat melaksanakan pesan-pesan Illahi yang merupakan nikmat terbesar itu, mereka itulah yang masuk dan menelusuri ash-shirath al-mustaqim.
Melalui ayat ini dapat dipahami bahwa terdapat empat kelompok manusia yang telah mendapat nikmat khusus dari Allah SWT ( para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, orang-orang saleh) yaitu ”nikmat keagamaan”. Kita bermohon kiranya mereka, siapa, kapan,dan dimana, menjadi panutan kita dalam kehidupan ini. Menapak tilas jejak mereka berarti mengikuti mereka dan berada bersama mereka.
Dari kedua tafsiran tersebut diatas. Saya dapat berkomantar bahwa tafsir Al-Mishbah dapat dikatakan lebih gamblang dalam menjelaskan. Sedang tafsir An-Nur lebih singkat tapi padat. Dari keduanya saya dapat menyimpulkan, bahwa adanya persamaan antara kedua tafsiran tersebut. Yaitu, menjelaskan tentang kelompok-kelompok manusia yang telah mendapatkan nikmat khusus dari Allah SWT, yaitu ” nikmat keagamaan”. Kita pun di anjurkan Menapak tilas jejak mereka berarti mengikuti mereka dan berada bersama mereka.